IDUL FITRI
(Buah Karya Sutardji Calsum BACHRI)
Lihat
selengkapnya? .. ..
Pedang tobat ini menebas-nebas hati
dari masa lampau yang lalai dan sia-sia
Telah kulaksanakan puasa ramadhanku,
telah kutegakkan shalat malam
telah kuuntaikan wirid tiap malam dan siang
Telah kuhamparkan sajadah
Yang tak hanya nunu Ka’bah
tapi ikhlas mencapai hati dan darah
Dan di malam-malam Laitul Qadar akupun menunggu
Namun tak bersua Jibril atau malaikat lainnya
Maka aku girang-girangkan hatiku
Aku bilang: Tardji rindu yang kau wudhukan setiap malam belum cukup
untuk menggerakkan Dia datang
Namun si bandel Tardji ini sekali merindu Takkan pernah melupa Takkan kulupa
janjiNya
Bagi yang merindu insya-Allah kan ada mustajab cinta.
Maka walau tak jumpa denganNya
Shalat dan zikir yang telah membasuh jiwaku ini
Semakin mendekatkan aku padaNya
Dan semakin dekat semakin terasa kesiasiaan
pada usia lama yang lalai berlupa
lihat Tuhan sibekas pemabuk ini
ngebut di jalan lurus Jangan kau depakkan lagi aku ke trotoir tempat usia lalaiku
menenggak arak di warung dunia
Kau biarkan aku menenggak marak cayaMu di ujung usia
O usia lalai yang berkepanjangan
yang menyebabkan aku kini ngebut di jalan lurus Tuhan jangan kaudepakkan
lagi aku ke trotoir tempat dulu aku
menenggak arak di warung dunia.
Maka pagi ini
Kukenakan zirah la ilaha illallah aku pakai sepatu siratal mustaqiem akupun
lurus menuju lapangan tempat shalat ied
Aku bawa masjid dalam diriku kuhamparkan di lapangan kutegakkan shalat
dan kurayakan kelahiran kembali di sana.
dari masa lampau yang lalai dan sia-sia
Telah kulaksanakan puasa ramadhanku,
telah kutegakkan shalat malam
telah kuuntaikan wirid tiap malam dan siang
Telah kuhamparkan sajadah
Yang tak hanya nunu Ka’bah
tapi ikhlas mencapai hati dan darah
Dan di malam-malam Laitul Qadar akupun menunggu
Namun tak bersua Jibril atau malaikat lainnya
Maka aku girang-girangkan hatiku
Aku bilang: Tardji rindu yang kau wudhukan setiap malam belum cukup
untuk menggerakkan Dia datang
Namun si bandel Tardji ini sekali merindu Takkan pernah melupa Takkan kulupa
janjiNya
Bagi yang merindu insya-Allah kan ada mustajab cinta.
Maka walau tak jumpa denganNya
Shalat dan zikir yang telah membasuh jiwaku ini
Semakin mendekatkan aku padaNya
Dan semakin dekat semakin terasa kesiasiaan
pada usia lama yang lalai berlupa
lihat Tuhan sibekas pemabuk ini
ngebut di jalan lurus Jangan kau depakkan lagi aku ke trotoir tempat usia lalaiku
menenggak arak di warung dunia
Kau biarkan aku menenggak marak cayaMu di ujung usia
O usia lalai yang berkepanjangan
yang menyebabkan aku kini ngebut di jalan lurus Tuhan jangan kaudepakkan
lagi aku ke trotoir tempat dulu aku
menenggak arak di warung dunia.
Maka pagi ini
Kukenakan zirah la ilaha illallah aku pakai sepatu siratal mustaqiem akupun
lurus menuju lapangan tempat shalat ied
Aku bawa masjid dalam diriku kuhamparkan di lapangan kutegakkan shalat
dan kurayakan kelahiran kembali di sana.
0 komentar:
Post a Comment