Sunday, August 25, 2013

Pernahkah Otak Anda Mengalami “HANG” ?

           Pernahkah otak Anda mengalami “HANG” ?, persis seperti  computer,  saat  “HANG”,  otak  kita  tidak  mau  diajak  bekerja,  bahkan  memproses  pertanyaan  yang  sederhanapun,  otak  kita  seperti  tidak  mau mencarikan jawabannya, semisal soal perkalian matematika 6 x 7, dikondisi  normal  kita  bisa  langsung  mengetahui  jawabannya,  tapi  saat  HANG,  kita  harus  tanya  teman  dulu,  atau  butuh  waktu  untuk  menjawabnya  istilah  komputernya harus restart dulu.  Biasanya fenomena “HANG” ini terjadi saat kita lagi jenuh, tegang, strees  dan  kelelahan,  fenomena  ini  jika  dihubungkan  dengan  bagaimana  ara kerja otak, maka penjelasannya adalah sebagai berikut : Otak kita yangsatu  kesatuan,  ternyata  jika  dipilah-pilah  memiliki  bagian-bagian  yang  berbeda fungsinya, ada 3 bagian otak, otak reptile, mamalia dan neokortek. Otak  reptile  atau  otak  primitive  berada  di  pangkal  otak  dan  terhubung  dengan tulang belakang.  
          Fungsi  dari  otak  reptile  ini  adalah mengatur beberapa  organ  vital  tubuh  seperti denyut  jantung dan pernapasan,  selain  itu  otak  reptile  juga  berfungsi  mengendalikan  reflek  tubuh  pada  saat  kita  merasa  tegang,  terancam  dan  waspada  dengan  perintah  dasarnya  “lari  atau  lawan”.  Jadi saat  kita  merasa  terancam,  kelelahan,  tegang  dan  jenuh,  maka  yang  dominan  berfungsi  adalah  otak  reptile  sehingga  kita  tidak  bisa  berpikir  jernih.  
            Selain otak reptile ada juga otak mamalia yang memiliki perbedaan  fungsi  dengan  otak  reptile,  otak  mamalia  memiliki  peranan  mengatur  kebutuhan  reproduksi  atau  keinginan  berkeluarga,  hubungan  social  dll, selain itu, di dalam otak mamalia ini ada system limbic yang fungsinya bisa  diibaratkan  seperti  saklar  emosi,  system  limbic  ini  yang  mengatur  otak  brain_headborder.jpg mana yang harus  diaktifkan  jika  kita dalam keadaan terancam, tegang  dll, begitu  juga  saat  kita  berada pada emosi  gembira,  tenang  dan  rileks.  Saat  kondisi emosi tegang, system limbic akan mengaktifkan fungsi otak reptile  sehingga  jika  dibutuhkan  tubuh  bisa  langsung  bergerak  reflek  untuk  menyelamatkan  diri,  sebaliknya,  saat  emosi  kita  berada  pada  kondisi  tenang,  maka  system  limbic  akan mengaktifkan  peranan  otak  neokortek sehingga kita bisa berpikir jernih. Otak neok orteks ini adalah bagian ke 3 dari 3 bagian otak,  seperti   tergambar sekilas di atas, otak neokortek ini secara anatomi berada paling   atas  dan  paling  besar  meliputi  80  %  dari  total  keseluruhan  bagian  otak, peranan  utama  adalah menyimpan    data,  berpikir  dan menganalisa.  Otak  neokortek berfungsi baik jika, emosi kita lagi tenang, rileks dan gembira. 
Jadi penting sekali, agar saat belajar otak neokortek kita aktif, kita  perlu  “menyetel”  emosi  kita  terlebih  dahulu,  begitu  juga  saat  akan  menghadapi ujian. Sayangnya kebanyakan kita, saat mau ujian bukan emosi tenang  yang  muncul  tapi  emosi  tegang  yang  lebih  dominan  menguasai perasaan. Di bab berikutnya akan kita bahas teknik mengelola emosi.  Selain  tiga bagian  otak, ada  juga dua  belahan  otak, yang  ternyata  memiliki peranan dan fungsi yang berbeda, yaitu otak bagian kiri atau otak kiri  dan  otak  bagian  kanan  atau  otak  kanan.  Perbedaan  kedua  fungsi  belahan  otak  ini  ditemukan  secara  tidak  sengaja  oleh  seorang dokter  ahli  bedah  syaraf bernama Roger  sperry  di tahun 1960. Karena penemuannya  ini,  Roger  Spery  mendapatkan  hadiah  nobel.  Secara  singkat  dari  hasil  penelitiannya,  ditemukan  perbedaan  otak  kiri  dan  otak  kanan  sebagai  berikut : 
otak_1.gif  Kedua belahan otak ini dihubungkan oleh Corpus Collosum yang terdiri dari  seratus juta sel otak. 
             Dari  beberapa  perbedaan  fungsi  di  atas,  saat  ini  ditemukan  berbagai teknik belajar dan menyimpan informasi yang sangat  efektif dan  tidak membebani otak, karena kita menggunakan fungsi belahan otak yang  tepat sesuai fungsinya.(lebih lengkap tentang teknik belajar akan diuraikan 
di bab berikutnya). 

0 komentar: